Sabtu, 14 Desember 2013

Manusia dan Keindahan

          Seorang pencipta ,seperti pencipta lagu pasti ingin menghasilkan suatu ciptaan yg indah. Lirik irama dan syair yang indah. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan manusia dengam keindahan masing-masing. Sehingga manusia tidak terlepsa dari keindhan.

Pengertian Keindahan
          Kata keindahan berasal dari Yunanu, yaitu "kallos" dan untuk kata indah daru kata ""koine" atau "hora". Jadi keindahan berada di jam atau waktu yang sepatutnya. Maksudnya, pada zaman yunani kuno sebuah buah dianggap indah ketika matang pada waktunya.
          Dalam bahasa Indonesia, keindahan itu suatu yang tercipta dengan keelikan, bagus, cantik dan sebagainya. Keindahan juga berkaitan dengan kebenaran. Keindahan adalh kebenaran dan kebenaran itu adalah keindahan, seperti kalimat berikut "jujur itu indah" karena jujur adalah dari suatu kebenaran.
          Keindahan tidak dapat berdiri sendiri, maksudnya keindahan itu terikat dengan sesuatu atau benda berwujud sebgai sebuah karya atau ciptaan. Contohnya kita baru bisa menyebutkab indah setelah melihat objek sebagai karya lukisan.
          Ada perbedaan pengertian keindahan:
1.Keindahan dalam arti luas
          Merupakan pengertian yang berawal dari bangsa yunani bahwa keindahan terdapat kebaikan. Plato menyebutkan tentang watak yang indah dab hukum yang indah. Aristoteles mengartikan keindahan sebagai suatu yang baik dan menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu dan kebajikan yg indag. Bangsa yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis "symetria", yaitu keindahan berdasarkan harmonia dan pendengaran.
2.Keindahan dalam arti estetik murni
          Merupakan keindahan yang menyangkut keindahan estetis seseorang.
3 .Keindahan dalam arti terbatas
          Pengertian yg lebih disempitkan sehingga
Hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penpenglihatan, seperti keindahan warna.

Manusia
          Manusia dapat diartikan dalam berbagai bidang, baik di bidang agama, biologi, psikologi dan sebagainya. Cintohnya Dalam agama manusia  adalah makhluk hidup yang sempurna yang diciptakan Tuhan. Penggolongan manusia terdiri berdasarkan jenis kelamin, usia, ciri ciri dan lain lain. Ada yang berjenis kelamin laki-laki dan berjenis kelamin perempuan. Masing-masingnya terdapat penggolangan lagi berdasarkan usia, bayi, balita, anak-anak, remaja,dewasan dan usia lanjut. Penggolongan manusia berdasarkan fisiknya, yaitu kulit hitam-putih, rambut lurus-keriting, badan tinggi-pendek dansebagainya. Dengan penggolongan tersebutlah manusia memiliki keindahannya masing-masing.

Hubungan Manusia dengan Keindahan
          Manusia tidak luput dari keindahan karena manusia sendiri adalah ciptaan yang indah yanh diciptakan oleh Tuhan.  Manusia dapat menuangkan keindahan pada dirinya sendiri atau pada objek lain. Menuangkan pada diri sendiri maksudnya adalah manusia menjaga keindahan fisiknya seperti  make up dan melakukan perawatan tubuh. Menuangkan pada objek lain maksudnya adalah manusia berkarya sehingga tercipta sebuah karya atau seni, seperti lukisan.
          Jadi keindahan memiliki dimensi interaksi yang berhubungan dengan : Tuhan dengan manusia, manusia dengan makhluk lail, manusia dengan benda (karya) dan manusia dengan manusia.

Nama.  : Maisarah Putriyandri Atsani
Npm.    : 15513242
Kelas.   : 1PA09

Jumat, 15 November 2013

Tabuik

Tabuik
             Pada tanggal 5 november 2013, baru saja umat muslim merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1435 H. Indonesia dikenal sebagai negara kaya kebudayaan dan tradisi. Merayakan Tahun Baru Islam pun  masyrakat memiliki beragam kebudayaan dan tadisi masing-masing. Salah satunya adalah Tabuik dari Sumatera Barat. Tabuik adalah suatu perayaan untuk memperingati tahun baru Islam. Tabuik adalah tradisi tahunan di daerah Pariaman, Sumatera Barat.Asal kata “tabuik” dari bahasa Arab, yaitu “tabut” yang berati mengarak. Tradisi tersebut telah ada sejak 1829 dan dilakasanakan pada setiap hari Asyura, tepatnya tanggal 10 Muharam. Tradisi Tabuik dilaksanakan untuk memperingati peristiwa Perang Karbala, yaitu mengenang perjuangan serta kematian cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Saidina Husein bin Ali karena perperangan tersebut dan Saidina Hassan bin Ali yang wafat karena racun.
1.Sejarah Tabuik
             Perang Karbala terjadi tepat pada tanggal 10 Muharam 61Hijriah  di Padang Karbala. Setelah Imam Husein wafat, jasadnya diperlakukan dengan tidak wajar. Kepalanya dipenggal oleh tentara Muawiyah. Keadaan tersebut membuat  adanya tradisi mengenang  kematian cucu Nabi Muhammad tersebut oleh kaum Muslim. Tradisi tersebut juga menyebar di Indonsia, yaitu di Pariaman Sumatera Barat. Tradisi itu disebut dengan Tabuik yang melambangkan Janji Muawiyah bahwa kekhalifahan diserahkan kepada kaum Muslim, tetapi janji tersebut dilanggar.

            Asal-usul perayaan Tabuik dibawa oleh orang-orang Arab Syi’ah yang datang ke Pulau Sumatera untuk berdagang. Snouck Hurgronje berpendapat bahwa tradisi tabuik dibawa melalui 2 tahap. Tahap pertama masuk pada abad 14 M, saat itu hikayat Nabi Muhammad diterjemahkan ke bahasa Melayu, dari hikayat itulah masyarakat mulai mempelajari tradisi tabuik. Tahap kedua tabuik dibawa oleh tentara sepoy dari India yang menganut Islam.
            Beberapa Muslim percaya bahwa jasadnya Imam Husein dibawa ke langit oleh Bouraq dengan menggunakan peti jenazah Tabot. Bouroq adalah wujud kuda gemuk berkepala wanita cantik dan sebagai simbol bangunan pada Tabuik. Bouroq  juga sebagai kendaraan Nabi Muhammad saat Isra’ Miraj. Awalnya Tabuik itu adalah ritual bagi pengikut Syi’ah untuk menggumpulkan potongan-potongan tubuh Imam Husein sambil berteriak “Hayya Husein” yang berati “ Hidup Husein”. Namun di Pariaman, teriakannya adalah “ Hoyak Husein” sambil menggoyangkan Tabuik . Kemudian, Tabuik diarak ke pantai saat terbenamnya matahari, hal tersebut dikenal sebagai buang sial.
2.Pembuatan Tabuik
            Tabuik adalah replika menara yang terbuat oleh bambu, kayu, rotan dan berbagai hiasan. Pada puncak Tabuik dipasang hiasan payung besar dan pada sisi-sisi lainnya dipasang juga payung-payung yang berukuran lebih kecil. Bagian bawah tabuik terdapat dua buah sayap, dan diantara sayap tersebut terppasang ornamen ekor dan replika kepala manusia dengan wajah wanita cantik berkerung. Dab pondasi-pondasi tabuik dibuat dari bambu.
            Sebelum tradisi perayaan tabuik dimulai, tabuil dibuat bersama dengan ahli budaya, sejarawan dan masyarakat. Awalnya adalah mendirikan sebuah tempat yang dilingkari dengan bahan pimpiang empat persegi dan di dalamnya diberi tanda sebagai kiasan bercorak makam yang bernama “daraga”. Fungsi daraga adalah pusat dan alat ritual. Dalam acara ritual tabuik lamanya 10 hari, dari 1 muharam sampai 10 muharam dan berikut tahapan acaranya.
1.Mangambiak Tanah (mengambil tanah)
            Mangambiak tanah merupakan aktivitas pengambilan tanah yang dilakukan pada saat magrib tanggal 1 Muharam. Aktivitas tersebut memiliki makna bahwa manusia berasal dari tanah. Pengambilan tanah dilakukan oleh dua kelompok, yaitu kelompok “ tabuik pasar” dan kelompok “tabuik subarang”. Kelompok tabuik pasar mengambil pada anak sungai di desa Pauh, sedangkan kelompok Subarang mengambil tanah pada anak sungai di Alai Gelombang. Pengambilan tanah dimeriahkan dengan arak-arakan yang diiringi alunan gendang tasa. Lalu, tanah yang telah diambil, tanah tersebut diarak dan disimpan dalam daraga berukuran 3x3 meter, kemudian dibalut dengan kain putih dan diletakkan dalam peti tabuik.
2. Menebang Batang Pisang
            Menebang batang pisang dilaksanakan pada tanggal 5 Muharam. Aktivitas ini memiliki makna sebagai cerminan dari ketajaman pedang yang digunakan dalam perang. Batang pisang ditebang dengan cara sekali putus saja. Batang pisang yang ditebang adalah batang pisang yang ditanam dekat dekat pusara.
3.Peristiwa Maatam
            Peristiwa maatam dilaksanakan pada tanggal 7 Muharam, tepatnya setelah sholat zuhur oleh orang penghuni rumah tabuik. Lalu berjalan mengelilingi dan mengarak-arak peralatan ritual tabuik (jari-jari, sorban, pedangnya Husein dll) sambil meratap-ratap. Hal tersebut memiliki makna sebagai kesedihan atas kematian Imam Husein.
4.Maarak Jari-jari
            Maarak jari-jari atau mengarak-arakan tiruan jari-jari Husein yang telah tercincang dilaksanakan pada tanggal 7 Muharam juga.Kegiatan ini sebagai pemberitahuan  bahwa jari-jari tangan Husein telah ditemukan. Dan kegiatan tersebut dimeriahkan dengan hoyak tabuik lenong, yaitu tabuik berukuran kecil diletakkan diatas kepala seorang laki-laki dengan diirigi alunan gandang tasa.
5. Maarak Saroban (mengarak-arakan sorban)
            Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Muharam. Kegiatan tersebut memiliki makna bahwa penutup kepala (sorban) Husein telah ditemukan dan kepala Husein telah dipenggal.
6. Tabuik Naik Pangkat
            Kegiatan tabuik naik pangkat dilaksanakan pada dini hari tanggal 10 Muharam. Dua bagian tabuik dibuat menjadi satu sehingga terbentuk tabuik utuh. Lalu, tabuik tersebut diarak-arakan dan dihoyak-hoyak sepanjang jalan Kota Pariaman.
7.Pesta Hoyak Tabuik
            Kegiatan ini adalah kegiatan menghoyak Tabuik pada jam 09.00 pagi tanggal 10 Muharam. Kegiatan ini melambangkan sebagai perang karba yang dihadapi oleh Husein. Pesta ini dimeriahkan dengan penampilan anak nagari Pariaman, yaitu  pawai Taaruf, penampilan Rabab Pariaman, gandang tasa, Randai, lomba baju kurung , tarian dan lain-lain.
8.Pembuangan Tabuik ke laut

            Pembuangan tabuik merupakan acara pucak tradisi tabuik. Setalah tabuik dihoyak keliling Kota Pariaman sampai sore hari, tabuik akan dibuang ke laut sebelum  terbenamnya matahari di Pantai Gondoriah. Kegiatan ini dipercaya sebagai buang sial dan terbangnya Buraq yang membawa jasad Husein ke surga.
sumber:
http://indonesia.travel/id/destination/624/pariaman/article/59/tabuik-di-pariaman
Maisarah Putriyandri Atsani 1PA09 (15513242)

Tabuik

Tabuik
             Pada tanggal 5 november 2013, baru saja umat muslim merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1435 H. Indonesia dikenal sebagai negara kaya kebudayaan dan tradisi. Merayakan Tahun Baru Islam pun  masyrakat memiliki beragam kebudayaan dan tadisi masing-masing. Salah satunya adalah Tabuik dari Sumatera Barat. Tabuik adalah suatu perayaan untuk memperingati tahun baru Islam. Tabuik adalah tradisi tahunan di daerah Pariaman, Sumatera Barat.Asal kata “tabuik” dari bahasa Arab, yaitu “tabut” yang berati mengarak. Tradisi tersebut telah ada sejak 1829 dan dilakasanakan pada setiap hari Asyura, tepatnya tanggal 10 Muharam. Tradisi Tabuik dilaksanakan untuk memperingati peristiwa Perang Karbala, yaitu mengenang perjuangan serta kematian cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Saidina Husein bin Ali karena perperangan tersebut dan Saidina Hassan bin Ali yang wafat karena racun.
1.Sejarah Tabuik
             Perang Karbala terjadi tepat pada tanggal 10 Muharam 61Hijriah  di Padang Karbala. Setelah Imam Husein wafat, jasadnya diperlakukan dengan tidak wajar. Kepalanya dipenggal oleh tentara Muawiyah. Keadaan tersebut membuat  adanya tradisi mengenang  kematian cucu Nabi Muhammad tersebut oleh kaum Muslim. Tradisi tersebut juga menyebar di Indonsia, yaitu di Pariaman Sumatera Barat. Tradisi itu disebut dengan Tabuik yang melambangkan Janji Muawiyah bahwa kekhalifahan diserahkan kepada kaum Muslim, tetapi janji tersebut dilanggar.

            Asal-usul perayaan Tabuik dibawa oleh orang-orang Arab Syi’ah yang datang ke Pulau Sumatera untuk berdagang. Snouck Hurgronje berpendapat bahwa tradisi tabuik dibawa melalui 2 tahap. Tahap pertama masuk pada abad 14 M, saat itu hikayat Nabi Muhammad diterjemahkan ke bahasa Melayu, dari hikayat itulah masyarakat mulai mempelajari tradisi tabuik. Tahap kedua tabuik dibawa oleh tentara sepoy dari India yang menganut Islam.
            Beberapa Muslim percaya bahwa jasadnya Imam Husein dibawa ke langit oleh Bouraq dengan menggunakan peti jenazah Tabot. Bouroq adalah wujud kuda gemuk berkepala wanita cantik dan sebagai simbol bangunan pada Tabuik. Bouroq  juga sebagai kendaraan Nabi Muhammad saat Isra’ Miraj. Awalnya Tabuik itu adalah ritual bagi pengikut Syi’ah untuk menggumpulkan potongan-potongan tubuh Imam Husein sambil berteriak “Hayya Husein” yang berati “ Hidup Husein”. Namun di Pariaman, teriakannya adalah “ Hoyak Husein” sambil menggoyangkan Tabuik . Kemudian, Tabuik diarak ke pantai saat terbenamnya matahari, hal tersebut dikenal sebagai buang sial.
2.Pembuatan Tabuik
            Tabuik adalah replika menara yang terbuat oleh bambu, kayu, rotan dan berbagai hiasan. Pada puncak Tabuik dipasang hiasan payung besar dan pada sisi-sisi lainnya dipasang juga payung-payung yang berukuran lebih kecil. Bagian bawah tabuik terdapat dua buah sayap, dan diantara sayap tersebut terppasang ornamen ekor dan replika kepala manusia dengan wajah wanita cantik berkerung. Dab pondasi-pondasi tabuik dibuat dari bambu.
            Sebelum tradisi perayaan tabuik dimulai, tabuil dibuat bersama dengan ahli budaya, sejarawan dan masyarakat. Awalnya adalah mendirikan sebuah tempat yang dilingkari dengan bahan pimpiang empat persegi dan di dalamnya diberi tanda sebagai kiasan bercorak makam yang bernama “daraga”. Fungsi daraga adalah pusat dan alat ritual. Dalam acara ritual tabuik lamanya 10 hari, dari 1 muharam sampai 10 muharam dan berikut tahapan acaranya.
1.Mangambiak Tanah (mengambil tanah)
            Mangambiak tanah merupakan aktivitas pengambilan tanah yang dilakukan pada saat magrib tanggal 1 Muharam. Aktivitas tersebut memiliki makna bahwa manusia berasal dari tanah. Pengambilan tanah dilakukan oleh dua kelompok, yaitu kelompok “ tabuik pasar” dan kelompok “tabuik subarang”. Kelompok tabuik pasar mengambil pada anak sungai di desa Pauh, sedangkan kelompok Subarang mengambil tanah pada anak sungai di Alai Gelombang. Pengambilan tanah dimeriahkan dengan arak-arakan yang diiringi alunan gendang tasa. Lalu, tanah yang telah diambil, tanah tersebut diarak dan disimpan dalam daraga berukuran 3x3 meter, kemudian dibalut dengan kain putih dan diletakkan dalam peti tabuik.
2. Menebang Batang Pisang
            Menebang batang pisang dilaksanakan pada tanggal 5 Muharam. Aktivitas ini memiliki makna sebagai cerminan dari ketajaman pedang yang digunakan dalam perang. Batang pisang ditebang dengan cara sekali putus saja. Batang pisang yang ditebang adalah batang pisang yang ditanam dekat dekat pusara.
3.Peristiwa Maatam
            Peristiwa maatam dilaksanakan pada tanggal 7 Muharam, tepatnya setelah sholat zuhur oleh orang penghuni rumah tabuik. Lalu berjalan mengelilingi dan mengarak-arak peralatan ritual tabuik (jari-jari, sorban, pedangnya Husein dll) sambil meratap-ratap. Hal tersebut memiliki makna sebagai kesedihan atas kematian Imam Husein.
4.Maarak Jari-jari
            Maarak jari-jari atau mengarak-arakan tiruan jari-jari Husein yang telah tercincang dilaksanakan pada tanggal 7 Muharam juga.Kegiatan ini sebagai pemberitahuan  bahwa jari-jari tangan Husein telah ditemukan. Dan kegiatan tersebut dimeriahkan dengan hoyak tabuik lenong, yaitu tabuik berukuran kecil diletakkan diatas kepala seorang laki-laki dengan diirigi alunan gandang tasa.
5. Maarak Saroban (mengarak-arakan sorban)
            Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Muharam. Kegiatan tersebut memiliki makna bahwa penutup kepala (sorban) Husein telah ditemukan dan kepala Husein telah dipenggal.
6. Tabuik Naik Pangkat
            Kegiatan tabuik naik pangkat dilaksanakan pada dini hari tanggal 10 Muharam. Dua bagian tabuik dibuat menjadi satu sehingga terbentuk tabuik utuh. Lalu, tabuik tersebut diarak-arakan dan dihoyak-hoyak sepanjang jalan Kota Pariaman.
7.Pesta Hoyak Tabuik
            Kegiatan ini adalah kegiatan menghoyak Tabuik pada jam 09.00 pagi tanggal 10 Muharam. Kegiatan ini melambangkan sebagai perang karba yang dihadapi oleh Husein. Pesta ini dimeriahkan dengan penampilan anak nagari Pariaman, yaitu  pawai Taaruf, penampilan Rabab Pariaman, gandang tasa, Randai, lomba baju kurung , tarian dan lain-lain.
8.Pembuangan Tabuik ke laut

            Pembuangan tabuik merupakan acara pucak tradisi tabuik. Setalah tabuik dihoyak keliling Kota Pariaman sampai sore hari, tabuik akan dibuang ke laut sebelum  terbenamnya matahari di Pantai Gondoriah. Kegiatan ini dipercaya sebagai buang sial dan terbangnya Buraq yang membawa jasad Husein ke surga.

Maisarah Putriyandri Atsani (15513242) 1PA09